Sebuah proses
menghasilkan dua macam output berdasarkan aspek penilaiannya: yang pertama
adalah output yang dinilai berdasarkan kuantitas (kuantitatif), yang kedua
adalah output yang dinilai berdasarkan kualitasnya (kualitatif). Output yang
dinilai berdasarkan kuantitas biasanya merupakan output yang dihasilkan melalui
produksi berupa barang sedangkan output yang dinilai berdasarkan kualitas
biasanya dihasilkan melalui produksi berupa jasa. Cara menentukan hasil kinerja
berupa output itu tergantung dari jenis apakah output tersebut, untuk output
yang berorientasi pada kuantitas, cara mengaudit kinerjanya hanya menghitung
berapa banyak output yang dihasilkan pada periode tertentu.
Lalu bagaimana
dengan output yang berorientasi kualitas? Bisakah kita meraba kualitas?
Bukankah kualitas hanya bisa dirasakan? Bukan dihitung atau diukur?
Baiklah, saya
akan mencoba memberikan gambaran. Bagaimana output dihasilkan? Output
dihasilkan dari adanya input yang diproses. Tanpa adanya input, tidak ada yang
dapat diproses sehingga menghasilkan output, tanpa adanya proses, input
tetaplah input. Jadi syarat output adalah adanya input dan proses
pengolahannya. Kualitas output ditentukan oleh input dan prosesnya. , di
sekolah-sekolah, pelajar, pengajar, fasilitas penunjang menjadi input, kegiatan
belajar mengajar dan program pengembangan diri menjadi proses pencetakan
output, dan lulusan dari sekolah tersebut menjadi outputnya. Bagaimana cara
menilai kualitas output dari sekolah tersebut? Mudah sekali, tinggal dilihat
saja bagaimana cara lulusan tersebut menjadi berguna dari proses yang telah
dijalani. Semakin berguna dia dengan apa yang telah dia dapatkan melalui proses
belajar mengajar, semakin berkualitaslah dia. Begitu pula dengan output dari
program-program lain, output semakin berkualitas jika berguna dalam hal
pelayanan (nilai outcome yang tinggi).
Lalu, apa
sajakah teknik yang digunakan dalam mengukur output yang bersifat kualitatif
tersebut? Berikut ini merupakan teknik-teknik dalam mengukur kualitas output:
1.
Mengukur
nilai ekonomi, efisiensi, dan efektifitas kinerja.
Teknik ini digunakan untuk mengukur
seberapa baikkah sebuah entitas mengolah sumber dayanya.
2.
Menilai
kualitas output berdasarkan kunci keberhasilan output.
Mula-mula ditetapkan kriteria
keberhasilan output, lalu ditentukan apakah criteria keberhasilan tersebut
dipenuhi atau tidak.
3.
Mengukur
indikator kinerja
Menentukan apakah sumber daya yang
diolah sudah benar, pengolahannya sudah benar, dan outputnya menghasilkan
outcome dan benefit.
Link:
4.
www.gao.gov
7.
www.vtv.fi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar